Tuesday, July 29, 2008

Menilai Diri Sendiri Dan Orang Lain

Kita Menganggap Diri Kita Tidak Memiliki Aib Dan Menyepelehkan kesalahn Kita Hampir setiap orang diantara kita tidak mepedulikan kepribadiannya, hingga mereka menganggap bahwa dirinya tidak memiliki aib. Mereka tidak mau ambil pusing dengan prilaku kesehariannya, hingga ia menganggap dirinya tidak memiliki kesalahan. Bila ada orang yang mengingatkan aib dan kesalahanya. ia menyepelkannya dan bahkan mengatakan bahwa ia tidak berhak untuk diberi peringatan. Kita Berkeyakinan bahwa Akal Kita Paling Bermutu dan Kebijakan Kita Selalu paling Besar kebanyakan orang merasa bangga dengan akal dan cara mereka mengambil keputusan dalam setiap hal. Hanya sedikit orang yang mau mengoreksi kembali keyakinannya dalam membedakan kebaikan dan keburukan. Pada umumnya, mereka menganjurkan orang lain, bahkan tidak segan-segan memaksa, untuk menerima dan mendalami pemikirannya. Kita Menganggap Diri Kita Lebih Baik dari Orang Lain karena Pemberian Kita. Setiap orang diantar kita merasa paling unggul dan paling baik karena memberikan bantuan, baik moral maupun material, kepada orang disekitarnya. Dalam kenyataannya, setiap orang memberi dan menerima. Kita tidak mungkin menghindarinya, baik tujuannya membalas orang yang berbuat baik kepada kita ataupun memberi orang disekitar kita yang kekurangan. Kita Menganggap Pribadi Kita Sempurna, Suci, dan Paling Pantas Dengan Setiap Kebaikan Banyak cara dilakukan oleh orang untuk menyatakan dirinya suci. Yang lebih aneh, orang itu membuat-buat cara tersebut, kemudian meyakini kebenarannya, dan mempengaruhi orang lain untuk melakukannya. Dan yang lebih aneh lagi adalah bahwa ada orang yang menganggap dirinya berhak mendapatkan semua kebaikan. Yang demikian ini karena ia berpandangan bahwa dirinya dengan semua keutamaan dalam segala hal daripada orang lain. Bisa dibayangkan, apa jadinya bila juga berpikiran seperti itu.

Artikel Terkait:
English Indonesia English English Arabic Arabic
" Maju Tak gentar Membela Yang Benar "