Wednesday, July 30, 2008

Tingkah Laku Kita Yang Sebenarnya Kepada Orang Lain Dan Kesalahan Yang Sering Kita Lakukan

Buruk Sangka Tiada Lagi - She Kita merasa sakit oleh orang lain, karena mereka berprasangka buruk kepada kita, tetapi kita melakukan hal yang sama. Kita berprasangka buruk kepada mereka! Berprasangka buruk adalah ya begitu deh...inilah sebab dan faktor utama rusaknya hubungan antara manusia. E g o i s Sedih dan kecewakah Anda bila dia mengirimkan orang egois kepada anda? Jika ada sedih dan kecewa, maka lihatlah diri anda, niscaya anda akan sadar bahwa ternyata anda pun telah bersikap egois kepada setiap orang. Menggunakan setandar ganda Kita telah melakukan kesalahan karena berstandar ganda, walaupun tingkat kesalahan kita dalam hal itu berbeda-beda. yang jelas, sikap seperti itu merupakan dosa besar " kata pak ustad Hamzah...!!! heheh " Sikap seperti itu menimbulkan rasa dongkol dan menghilangkan kepercayaan kepada orang yang melakukannya, serta menghilangkan sikap keadilannya. Padahal, kepercayaan adalah modal utama manusia, dan keadilan meruapakan salah satu sifat terpenting yang menentukan track record seseorang . Menilai orang berdasarkan sikap mereka kepada kita Kita suka menilai dan memperlakukan orang lain berdasarkan apa yang kita lihat. Kita tidak memandang perlu mempelajari atau mengamati sikap mereka kepada orang lain. Ini adalah sebuah bentuk kezaliman "Kata Pak Ustad Hamzah (jayus-crew)" terhadap mereka.BIsa jadi sikap mereka yang kita ebnci atau kitaingkari adalah cara mereka dalam bergaul dengan orang lain yang tidak bisa mereka ubah atau hanya sementara saja. Atau, bisa jadi karena ada kekurangan pad diri kita dan mereka bersikap demikian karena merespon perilaku buruk kita kepada mereka. Tidak senang orang lain melebihi kita Sampai kapanpun seorang tidak akan rela dan senang bila orang lain melebihinya. Terutama jika orang ituadalah temannya sendiri. Ia merasa bakat dan kemampuan nya tersaingi dan dilangkahi oleh mereka. Karena itu pula, ia memarahi orang-orang berhasil. Bahkan ia berusaha merintangani mereka atau memalingkan mereka agar tidak sungguh-sungguh dalam bekerja, supaya ia dan mereka sama. Menzalimi dan merampas hak orang lain dengan cara-cara halus Karena berbagai alasan, semua orang tanpa kecuali, pernah menzalimi satu sama lain. Tentunya cara ini tingkat kekerasannya berbeda-beda. Tidak ada seorang pun dari kita yang tidak pernah berbuat zalim, meskipun bersumpah tidak pernah melakukannya. Setiap orang pasti pernah melakukannya atas seseorang pada suatu waktu. Kezaliman adalah dosa besar, sekecil apa pun itu, Kita menganggapnya ringan, sementara di sisi Allah ia adalah dosa besar. "Kata Pak Ustad Hamzah (jayus-crew)" Semena-mena dalam memperjuangkan dan menuntut hak Kita tidak bersikap adil kepada orang yang berbuat jahat kepada kita. Kita suka berharap bisa menghukumnya seberat-beratnya. Kita marah dan jengkel kepadanya. Kita menyikapi dan membalas perbuatannya secara berlebihan. yang kita lakukan bukan lagi meng-qishash, melainkan balas dendam. Merugikan orang lain demi kepentingan kita Jika kita mengusahakan kepentingan kita dengan cara yang normal, maka hal itu bisa diterima. Itu sudah lumrah dan merupakan fitrah yang tidak bisa kita pungkiri. Dalam kehidupan ini, setiap orang harus memperjuangkan kepentingannya, mendapat keuntungan, dan memperoleh penghasilan. Akan tetapi, ketika mengusahakannya, kadang-kadang kita tidak memperdulikan kepentingan orang lain dan tidak memperhatikan hal-hal yang bisa merusak keharmonisan hubungan kita dengan mereka. Mencari kekurangan orang lain Kita mengendalikan orang lain karena kekurangan mereka. Kita mengkritik, menggunjing, dan menghina mereka. Padahal, kita sendiri memiliki kekurangan yang sama atau bahkan lebih. hanya saja, kita sudah terbiasa dengannya, sehingga kita tidak menyadarinya. Jika seseorang mengingatkan beberapa kekurangan kita, kita merasa kaget dan mengingkarinya. Ikan Laut - Musisi Jalanan & GIGI <=== Download™ To be countinue ...

Artikel Terkait:
English Indonesia English English Arabic Arabic
" Maju Tak gentar Membela Yang Benar "