Monday, July 28, 2008

Hak-hak Persahabatan

Dwonload wali band - egokah aku mp3

Cari jajan $ Free Registration!

Wah, ternyata sahabat juga punya hak juga, ya? Apa saja sih, hak sahabatmu? Jangan-jangan kamu adalah sahabat yang super egois baginya, yang tidak pernah memuliakannya sebagaimana ia memuliakan kamu..! Wah, kasian banget sahabatmu itu. Maka biar makin sayang dan persahabatanmu makin erat, lakukan hal-hal berikut ini ! Cinta dan Marah Karena Allah Cobalah pandang foto sahabatmu. Hmm... dia ternyata begitu baik , lembut, sangat menyayangi, selalu mendahulukan dirimu dan hal-hal yang serba baik padanya. Apa kamu tega marah padanya? Apa yang kamu lakukan, jika ia ingin berzina? Apakah karena cintamu sedemikian besar maka kamu akan membiarkannya melakukan perbuatan itu? Sering kali persahabatan kita diliputi hal-hal yang tidak rasional dan serba subyektif. Tidak rasional, sebab akal sehat kita sudah diliputi hawa nafsu yang mendorong kepada cinta buta. Karena khawatir sahabat kita akan terluka,jika kita tidak sepakat dengan pilihannya, maka kita membiarkan ia melakukannya. Walaupun ia akan menyesali perbuatan itu seumur hidup di kemudian hari. Cinta kita pada sahabat menjadi subjektif, karena hanya menuruti perasaan dalam memandang sahabat kita. Ketika kita merasa bahwa sahabat kita baik. Padahal belum tentu, bukan? No Bodies perfect. Tak seorang pun yang sempurna, maka kita perlu mengingatkan, mengkritisinya, dan menunjukan kesalahannya, walau itu kadang menyakitkan. " Barang siapa mencintai dan memarahi karena Allah, memberi dan menolak karena Allah, maka sempurnalah imannya " (HR. Abu Daud) Jadi, jangan ragu menolak ajakan sahabat untuk bermaksiat. Jangan bimbang untuk memarahi sahabatmu, jika ia melakukan kesalahan.Jangan takut untuk mencintainya sepenuh hati, jika ia seorang yang taat kepada Allah dan mengikuti Rasul sebagai teladannya! Okey! Mengapa Begitu? Karena Allah memberikan jaminan yang sungguh menggiurkan manakala kita mendasari persahabatan kita karena Allah semata. Sesungguhnya di sekitar Arsy terdapat mimbar-mimbar dari cahaya yang diatas suatu kaum yang pakaian dan wajahnya bercahaya. Mereke bukan para nabi, juga bukan para syuhada. Mereka dikelilingi para nabi dan para syuhada itu. Bertanyalah para sahabat kepada Rasulullah. "Wahai Rasulullah, sebutkan sifat-sifat mereka itu kepada kami." Rasulullah Saw. menjawab, "Mereka adalah orang yang saling mengasihi di jalan Allah, mereka adalah yang duduk berdampingan kaerna Allah, dan mereka adalah orang yang kunjung-mengunjungi karena Allah" (HR. Nasa'i) Nah, betapa indahnya, bukan? Persahabatan yang cinta dan marahnya dilandasi karena Allah, akan menghasilkan keuntungan duniawi yang menakjubkan serta keuntungan akhirat yang menjanjikan. Menolong Saat Ia Membutuhkan Tidak ada yang lebih membahagiakan saat kita dalam keadaan sempit, ada seorang yang memperhatikan kepentingan dan urusan-urusan kita. Begitu pun, tidak ada yang lebih menyedihkan ketika kita dalam keadaan sempit, orang-orang meninggalkan kita. Rasulullah Saw. memberikan teladan tentang hal ini dengan sangat baik. Beliau bertanya kepada Rabi'ah Al-Aslamy, "Wahai Rabi'ah, apakah kamu tidak ingin menikah?" Rabi'ah menjawab,"Demi Allah, tidak, wahai Rasulullah. Aku tidak ingin menikah, sebab aku tidak punya apa-apa untuk menghidupi seorang istri. terlebih lagi aku tidak suka ada sesuatu yang membuatku sibuk, sehingga aku tidak bisa mengerjakan sesuatu untuk engkau."Beliau Saw. bertanya lagi, "Wahai Rabi'ah, apakah kamu tidak ingin menikah?"Rabi'ah menjawab dengan jawaban yang sama. Namun sesudah itu, ia berfikir seraya berkata dalam hati, "Demi Allah, tentunya Rasulullah lebih tahu dari pada aku, apa yang beliau bersabda lagi kepadaku, apakah kamu tidak ingin menikah, maka akan kujawab, "Ya, wahai Rasulullah, perintahkan kepadaku menurut kehendakmu!" Akhirnya beliau bertanya lagi, "Wahai Rabi'ah, apakah kamu tidak ingin menikah? ia lalu menjawab, "Ingin, ya Rasulullah. Perintahkan aku menurut kehendakmu. Lalu Rasulullah berkata, "Pergilah ke keluarga fulan dari kalangan Anshar. Katakan kepada mereka, sesungguhnya Rasulullah Saw. mengutuskan kepada kalian agar kalian menikahkan aku dengan si anu(nama samaran)." Akhirnya ia pegi ke sana dan disebut dengan Marhaban kepada Rasulullah dan utusan Rasulullah Saw. Demi Allah, utusan Rasulullah tidak diperkenankan kembali, kecuali keprluannya sudah dipenuhi, jawab mereka. Mereka kemudian menikahkan Rabi'ah dan bersikap lemah lembut serta tidak menyatakan maskawin . Hal ini membuat Rabi'ah sedih. Singkat cerita, Rabi'ah kemudian menceritakan pada Rasulullah betapa sedih dirinya, disambut dan dinikahkan, tetapi merekapun sampai tidak menanyakan mahar. Oleh Rasulullah, orang-orang diminta butir-butir emas untuk mahar Rabi'ah. Keitka mereke menerima dengan sukacita. Rabi'ah masih merasa sedih karena tidak bisa menyelenggarakan pesta (walimah). Akhirnya, Rasulullah menyuruh Aisyah untuk mengirim kepada mereka sekeranjang makanan dan meminta orang-orang untuk menyembeleh domba yang besar dan gemuk. Subhanallah, betapa Rasulullah sangat memperhatikan kepentingan sahabartnya yang memiliki kondisi kehidupan yang sempit. Bisakah kita memperlakukan sahabat kita seperti itu beliau Saw.? Membuat Bahagia TIdak ada yang lebih menyenangkan dalam membahagiakan, ketika kita mendapat perhatian dari seseorang yang dekat dengan kita. Kadangkala perhatian itu bisa sesuatu hal yang kecil dan sederhana, seperti di bawah ini. 1. Mengingat dan mengucapakan selamat hari ulang tahun kepadanya. Apalagi jika kamu memberikan kado yang bermanfaat bagi dirinya atau mencarai suatu bentuk ekpresi yang membuat ia terkesan. Tetapi jangan yang destruktif, seperti menyiram dengan air sabun, menyemprot bajunya dengan pilox, dan sebagainya. 2. Memberi selamat ssaat ia mendapat kesuksesan. Misalnya ketika ia lulus ujia dapat nilai bagus, dan sebagainya. Selain membuat ia bahagia, hal ini juga akan membuat semangat kamu bangkit untuk meniru kesuksesan dia. 3. Sering-sering in touch sama dia, bisa pake telepon, surat, atau secara langsung. Jangan sampai kesibukan mu membuat mu lupa kontak dengan sahabat kamu. Karena cinta itu butuh dipupuk dan disiram, agar tumbuh berkembang indah di taman hati kita. 4. Memanggil dengan sebutan kesayangan. Rasulullah mengancurkan kita untuk memanggil dengan panggilan yang disukai. Misalkan sahabat kita bernama Afifah Afra. Tanyakan kepada dia, dia lebih suka dipanggil Afifah atau Afra. Atau ajukan nama yang khusus merupakan panggilan kesayngan kamu kepada dia. 5. Mengtahui kesukaan dan menghindarai ketidaksukaannya. Sangat aneh jika kamu mengaku sobatan dengan dia, tetapi kamu tidak tahu bahwa dia alergi ikan laut misalnya. Maka tanya kan atau amati, apa sebenarnya yang ia sukai dan dibenci. Dengan demikian, kamu tidak akan melakukan kesalahan di kemudian hari, yang akan merepotkan jalinan persahabatan kita. 6. Menghibur saat dia sedih. Untuk hal ini, kita juga harus mampumembaca expresi sahabat kita. Bagaimana jika ia sedang bersedih, patah hati, marah, dan sebagainya. Dengan demikian, kita tidak perlu menanyakan atau mendesak, kamu ini kenapa? Karena pertanyaan semacam itu justru membuat situasi makin runyam. 7. Mendengarkan keluh kesahnya, memahami kesedihannya, serta menganggap remeh kesedihan itu. Mendengarkan, menurut orang bijak, sudah separo dari solusi. Kita dituntut untuk lebih banyak mendengar daripada berbicara. Karen aitu, Allah menciptakan satu mulut dan dua telinga. 8. Berprasangka baik baik padanya dan jangan mengikuti perasangka, karena sebagaian prasangka adalah dusta. 9. Mendahulukan kepentingan-kepentingannya. Ini adalah konsep itsar, yaitu mendahulukan kepentingan saudara kita. jika kita senantiasa egois, maunya kita yang di turuti kemauannya, sementara kita cuek bebek dengan kondisi dia, boro-boro membantu, maka yakinlah, kita akan membuatnya sedih dan mungkin kabur dari kita. Cintai Dia Apa Adanya Imam Syafi'i mengatakan, "Barang siapa tidak suka menyakiti, abadilah persahabatan dengannya dan barang siapa tidak membebani, abadilah kecintaan padanya." Siapa suka memberi beban yang tidak bisa dipikul sendiri kepada sahabatnya? Misalnya, sahabatmu orang yang pendiam, lalu kamu paksa dia untuk jadi doyan ngomong. Wah.... dia bakalan merasa tidak dicintai apa adanya, loh!

Free Image Hosting at www.ImageShack.us QuickPost Anda menang kamipun senang!

Memaafkan Kekeliruan Tidak ada seorangpun yang tidak pernah melakukan kesalaahan, sebab manusia adalah tempat segala khilaf dan dosa. Allah saja memaafkan kesalahan hamba_Nya., ketika ia sudah mengaku salah dan memohon ampun, apalagi kita yang sesama manusia? Reight? So, jika sahabatmu pernah melakukan kesalahan, lantas ia mengakaui kesalahannya dan meminta maaf kepadamu, bukanlah sahabat yang baik, jika kamu memutuskan ikatan persahabatan dan persaudaraanmu dengannya. Jika kamu merasa dia melakukan kesalahan, tegurlah dengan cara halus. Katakan pendapatmu tentang prilaku itu. Jika ia merasa benar, tunjukan bahwa apa yang kamu ungkapkan disebabkan karena perhatianmu padanya, lalu ketika ia mengaku salah dan minta maaf serta berjanji tidak mengulangi, maafkanlah. Oke?! Emang sakit silih, jika sahabta terdekat kita menyakiti hati kita. Sebab kedekatan menimbulkan perasaan dan keinginanuntuk lebih diperhatikan, lebih dihargai, dan lebih disayang. Maka ketika seseorang yang dekat itu tidak bisa memenuhi garapan kita atau menyakiti kita, rasa kecewanya akan lebih dalam, dibanding jika kesalahan itu dilakukan oleh orang yang tidak dekat dengan kita. Jadi, cintailah sahabatmu sekedarnya, jangan berlebihan. Cinta yang berlebihan menghasilkan harapan yang berlebihan pula jika tidak terpenuhi, hasilnya jadi sangat menyakitkan.
Free Image Hosting at www.ImageShack.us

QuickPost Senyum adalah ibadah.

Sabda Rasulullah Saw, " Cintailah apa yang kau cintai sewajarnya saja, mungkin suatu hari ia akan menjadi sesuatu yang kaubenci. Bencilah sewajarnya saja, mungkin suatu hari ia akan menjadi sesuatu yang kau benci. "

Artikel Terkait:
English Indonesia English English Arabic Arabic
" Maju Tak gentar Membela Yang Benar "