Artikel Terkait:
Saturday, March 21, 2009
Razia Warnet, Polisi?
Jakarta - Belakangan, razia software bajakan kian sering dilakukan aparat. Tercatat, hampir tiga bulan setelah tahun 2009 berjalan, sudah ada beberapa razia yang dilaporkan.
Namun razia tersebut memang masih menyasar perusahaan alias korporat dan penjual retail, belum menyentuh pengguna rumahan. Tapi bagaimana dengan warnet, apa juga akan menjadi sasaran razia berikutnya?
Bagi Business Software Allince (BSA), warnet bukan menjadi sasaran razia yang utama. Sebab, menurut Kepala BSA Indonesia Donny A. Sheyoputra, warnet dengan segala keterbatasan yang mereka miliki terkadang malah lebih sadar untuk menggunakan software berlisensi ketimbang perusahaan besar.
"Warnet belum menjadi prioritas BSA untuk dilaporkan ke pihak berwajib," janji Donny, ketika diwawancarai beberapa wartawan seusai konferensi pers yang berlangsung di restoran Sinden Reret, Jakarta, Selasa (13/3/2009).
Tindakan razia yang dilakukan aparat, selain atas inisiatif mereka, memang tak bisa dilepaskan dari campur tangan BSA selaku lembaga yang menaungi produsen software pemegang lisensi.
Dijelaskan Benhard P. Sibarani, kuasa hukum BSA dari kantor advokat Soemadipradja & Taher, sebelum melaporkan sebuah target razia ke pihak kepolisian, pihaknya terlebih dahulu mengadakan evaluasi terhadap perusahaan tersebut.
"Jadi setelah mendapat laporan hotline service, tak langsung kita laporkan. Tapi kita pilah dulu laporan-laporan tersebut berdasarkan bentuk perusahaan dan lainnya, baru kita teruskan ke polisi," bebernya.
Selain itu, imbuh Donny, untuk meneruskan laporan ke polisi setidaknya BSA harus mendapat persetujuan minimal dari dua anggotanya. "Kalu cuma satu anggota yang setuju, tidak bisa," lanjutnya.
Lalu bagaimana dengan pihak kepolisian sendiri, apakah juga akan melihat warnet sebagai target razia berikutnya?
AKBP Rusharyanto, Penyidik Unit I Indag Direktorat II Eksus Mabes Polri, tak bisa memberi jawaban yang tegas. Ia hanya berujar bahwa untuk warnet karena ruang lingkupnya yang kecil maka penanganannya diserahkan ke Polres atau Polsek.
"Coba tanya BSA," tukasnya, seraya melirik Donny.
Pun demikian, Rus menghimbau perusahaan anak cabang agar segera berkonsultasi dengan kantor pusatnya untuk memastikan software yang mereka gunakan memiliki lisensi yang sah. "Sebab, bisa saja mereka tidak tahu mengenai software yang mereka gunakan," pungkasnya.
Artikel Terkait:
Artikel Terkait: