Thursday, June 11, 2009

Biodata Calon Presiden RI Ke VII

Megawati Soekarno Putri

megawati
Megawati Soekarno Putri

Nama : Dr (HC) Hj. Megawati Soekarnoputri Nama Lengkap : Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri

Lahir : Yogyakarta, 23 Januari 1947 Suami : Taufik Kiemas Anak: 3 orang, (2 putra, 1 putri)

Karir : 1. Presiden Ke-5 RI (2001 - 2004) 2. Wakil Presiden RI (1999- 2001) 3. Anggota DPR/MPR RI (1999) 4. Anggota DPR/MPR RI (1987-1992)

Organisasi : Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, April 2000-2005 dan 2005-2009

Alamat Rumah: Jl. Teuku Umar 27-A, Jakarta Pusat Jl. Kebagusan IV No 45 RT 010 RW 04, Kel. Kebagusan Kec. Pasar Minggu, Jakarta Selatan

Susilo Bambang Yudhoyono

megawati
Susilo Bambang Yudhoyono

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah Presiden RI ke enam dan Presiden pertama yang dipilih langsung oleh Rakyat Indonesia. Bersama M. Jusuf Kalla (JK) sebagai wakil presidennya, SBY terpilih dalam pemilihan presiden Tahun 2004, mengungguli Presiden Megawati Soekarnoputri dengan 60% suara pemilih. Hingga akhirnya dilantik sebagai Presiden oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada tanggal 20 Oktober 2004.

Presiden SBY, lahir di Pacitan, Jawa Timur pada tanggal 9 September 1949, dan memulai karirnya sejak dinyatakan lulus dengan meraih lulusan terbaik dari AKABRI Darat tahun 1973. Dengan pangkat awal Letnan Dua Infanteri, suami dari Ani Yudhoyono ini selanjutnya mengabdikan diri kepada bangsa dan negara sebagai perwira TNI sepanjang 27 tahun.

Sepanjang karirnya sebagai perwira SBY mengikuti serangkaian pendidikan Dasar dan pengembangan militer baik di Indonesia maupun di luar negeri. Antara lain AKABRI Darat tahun 1970 sampai 1973, Infantry Officer Advanced Course, USA Tahun 1982 sampai 1983, Seskoad Tahun 1988 sampai 1989, dan Command and General Staff College, USA tahun 1990 hingga tahun 1991.

Di samping itu Ayah dari Agus Harimurti Yudhoyono ini juga pernah mengakuti seabreg pendidikan spesialisasi militer. Antara lain American Language Course, USA tahun 1976, Airborn School, USA tahun 1976, Ranger School, USA tahun 1976, pendidikan Raider tahun 1977, Kursus Komandan Kompi tahun 1979, Jungle Warfare School, Panama tahun 1983, Anti Tank Course, Belgia and German tahun 1984 dan Kursus Komandan Batalyon tahun 1985.

Karir militer SBY pun termasuk cepat dibandingkan rekan-rekan seankatannya. Dimulai dari Letnan Dua Infanteri tahun 1973, tahun 1993 pria karismatik ini sudah menembus pangkat Brigadir Jendral dan meraih puncak karir militernya pada tahun 2000.

Setelah mengabdi sebagai perwira TNI selama 27 tahun, SBY mengalami percepatan masa pensiun maju lima tahun ketika menjabat Menteri di tahun 2000. Saat itu SBY menjabat Menteri koordinator politik sosial dan keamanan pada Kabinet Persatuan Nasional dan mengundurkan diri menjadi menkopolkan pada Kabinet Gotong Royong tahun 2004.

Pengunduran dirinya tersebut selanjutnya mengakhiri kemelut politik terbuka selama hampir dua minggu antara dirinya dengan Presiden Megawati saat itu. Megawati sempat tidak melibatkan dirinya dalam beberapa kegiatan kabinet yang menyangkut masalah politik dan keamanan. Dan secara tidak langsung Megawati dianggap telah menzhalimi seorang menterinya.

Sebagai seorang menteri yang dizhalimi, SBY semakin mendapat simpati luas dari masyarakat. Popularitasnya pun kian meroket, terlebih lagi setelah ia menyampaikan surat pengunduran diri dan mendirikan Partai Demokrat.

Pengunduran diri sebagai Menko Polkam dianggap banyak kalangan sebagai sebuah keputusan yang elegan. Dalam kehidupannya, SBY memang sosok yang selalu ingin tampil elegan baik dalam bertutur maupun bertindak. Dibanding kebanyakan jenderal lain, gaya bicara SBY sangat tenang, sistematis namun tetap penuh wibawa. Ketika SBY dicalonkan oleh Partai Demokrat menjadi calon presiden, dimana-mana masyarakat secara antusias mendukung Pria berbadan tegap itu. sukarela menyediakan dirinya sebagai relawan yang siap bekerja keras untuk memenangkan SBY dalam pemilihan presiden 5 Juli yang akan datang. Kuatnya arus dukungan kepada SBY itu menunjukkan bahwa masyarakat menginginkan perubahan dalam format kepemimpinan nasional. SBY dianggap sebagai seorang yang tepat untuk memimpin puncak kepemimpinan nasional tersebut. Berbagai hasil polling atau jajak pendapat tentang capres selalu menempatkan ayah dua anak ini pada urutan puncak.

Biodata Nama Lengkap : Susilo Bambang Yudhoyono Tempat dan Tanggal Lahir : Pacitan, 9 September 1949 Agama : Islam Pangkat : Jenderal TNI (Purn) Jabatan : Calon Presiden RI 2004 - 2009 Nama Istri : Kristiani Herawati Nama Anak : Agus Harimurti Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono Pendidikan A. Umum 1. SD 1956 - 1962 2. SMP 1962 - 1964 3. SMA 1964 - 1968 4. S2 (MA, Manajemen) 1990 - 1991 B. Pendidikan Dasar dan Pengembangan Militer 1. Akabri Darat 1970 - 1973 2. Infantry Officer Advanced Course, USA 1982 - 1983 3. Seskoad 1988 - 1989 4. Command and General Staff College, USA 1990 - 1991 C. Pendidikan Spesialisasi Militer 1. Kursus Dasar Kecabangan Infanteri 1974 2. Kursus Dasar Para 1974 3. Kursus Bahasa Inggris 1975 4. American Language Course, USA 1976 5. Airborn School, USA 1976 6. Ranger School, USA 1976 7. Pendidikan Raider 1977 8. Kursus Komandan Kompi 1979 9. Jungle Warfare School, panama 1983 10. Anti Tank Course, Belgia and German 1984 11. Kursus Komandan Batalyon 1985 Pangkat 1. Letnan Dua Infanteri 1973 2. Letnan Satu Infanteri 1976 3. Kapten Infanteri 1979 4. Mayor Infanteri 1984 5. Letnan Kolonel Infanteri 1989 6. Kolonel Infanteri 1993 7. Brigadir Jenderal TNI 1995 8. Mayor Jenderal TNI 1996 9. Letnan Jenderal TNI 1998 10. Jenderal TNI 2000 Penugasan A. Operasi Militer 1. Operasi Seroja, Timor - Timur 1976 - 1977 2. Operasi Lawan Penyelundupan "Chandra", Bangka 1978 3. Operasi Tuntas, Timor-Timur 1979 - 1980 4. Operasi Keamanan, Timor-Timur 1986 - 1988 B. Khusus 1. Badan Pekerja MPR (Wakil Ketua Panitia Ad Hoc I) 1997 - 1998 C. Internasional 1. The United Nation Peace Keeping Force, Bosnia (Former Yugoslavia) 1995 - 1996 2. Sidang Dewan Keamanan PBB, sebagai Delegasi TNI, Pasca Jajak Pendapat Timor-Timur 1999 3. Sidang Dewan Keamanan PBB, sebagai Ketua Delegasi RI, Pasca Insiden Atambua 6 Sept. 2000 Pengalaman Luar Negri A. Militer 1. Pendidikan Airborn dan Ranger di USA 1976 2. Latihan Bersama Malaysia-Indonesia "Kekar Malindo II" di Malaysia 1978 3. Sidang Army Working Group Indonesia Malaysia, di Malaysia 1982 4. pendidikan Infantery Officer Advanced Course, USA 1982 - 1983 5. On Job Training di Divisi 82 Lintas Udara USA 1983 6. Pendidikan Jungle Warfare di Panama 1983 7. Pendidikan Anti Tank di Belgia dan Jerman Barat 1984 8. Peninjauan Jungle Warfare School di Malaysia 1984 9. Pendidikan Skill Qualification Test di US Army Infantery School 1984 10. Pendidikan Command and General Staff College di USA 1990 - 1991 11. Pendidikan S-2, Master of Art Degree Management, Webster University, USA 1990 - 1991 12. Peninjauan di Satuan Militer Taiwan 1992 13. Peninjauan Satuan Militer dan Kepolisian di Jepang 1992 14. Peninjauan UN Peace Keeping Force (Kontingen Indonesia) di Kamboja 1992 15. Sidang ABRI-Australian Deference Force di Australia 1992 16. Peninjauan Satuan Militer di Singapura 1993 17. Kunjungan Ke Departemen Pertahanan dan Markas Besar Tentara di Thailand 1993 18. Lomba Tembak Angkatan Darat Jepang ASEAN di Brunei Darussalam 1994 19. Penjualan Angkatan Darat Jepang 1994 20. Penugasan UNPKF DI Bosnia sebagai Chief Military Observer merangkap komandan Kontingen Indonesia 1995 - 1996 21. Peninjauan ke Inggris dan Rusia dalam Kaitan penugasan di UNPKF, Bosnia 1996 22. Ceramah di Temasek Society Singaporean Deferent Force Singapura 1998 23. Seminar Tentang Indonesia, Uni Eropa dan Timur-Timur di Belanda 1998 24. Konferensi Indonesia-Jepang, di Jepang 1999 25. Pra Konferensi Indonesia ABR-ADF, di Australia 1999 26. Sidang Keamanan PBB tentang Timor sebagai Delegasi TNI 1999 B. Pemerintah 1. Kunjungan Resmi ke Kuwai 1999 2. Kunjungan Resmi ke Qatar 1999 3. Kunjungan Resmi Ke Yordania 1999 4. Kunjungan Resmi ke Irak 1999 5. Konferensi OPEC, sebagai Ketua Delegasi Indonesia di Wina Austia 1999 - 2000 6. Kunjungan dan Seminar tentang Energi di Inggris 2000 7. Konferensi Menteri-Menteri Energi ASEAN DI Vietnam 2000 8. Kunjungan dan Negosiasi Pemasaran LNG Indonesia ke China, China 2000 9. Konferensi Menteri-Menteri Energi APEC di Amerika Serikat 2000 10. Negosiasi Emergency Supply BBM untuk Indonesia di Malaysia 2000 11. Negosiasi Emergency Supply BBM untuk Indonesia, di Thailand 2000 12. Sidang Dewan Keamanan PBB Pasca Insiden Atambua sebagai Ketua Delegasi Indonesia 2000 13. Konferensi Asian Leaders Forum di Jepang 2000 14. Asia-Pasific Conference on Political, and Security Cooperation di Okinawa Jepang 2001 15. Kunjungan ke Amerika Serikat Pasca Peristiwa 11 September 2001 16. Pertemuan di Singapura untuk "Penyelesaian Aceh" 2002 17. Pertemuan di Paris untuk "Penyelesaian Aceh" 2002 18. Pertemuan di Tokyo untuk "Dukungan Internasional Terhadap Penyelesaian Aceh" 2002 19. Pertemuan di Jenewa untuk penandatanganan Coha 2002 20. Kunjungan ke Malaysia untuk kerjasama Pemberantasan Terorisme 2003 21. Kunjungan ke Thailand untuk kerjasama Pemberantasan Terorisme 2003 22. Kunjungan ke Filipina untuk kerjasama Pemberantasan Terorisme 2003 23. Kunjungan ke Amerika Serikat untuk menghadiri Seminar "Counter Terrorism" (mewakili Presiden RI) di New York 2003 24. Kunjungan ke Tunisia dan Lybia (mendampingi Presiden RI) 2003 25. Kunjungan ke Australia untuk menghadiri Seminar "Global Security" di Canberra (sebagai Keynote Speaker) dan ceramah di University of Melbourne 2003 26. Kunjungan ke RRC dalam rangka peningkatan kerjasama Bilateral di bidang Politik dan Keamanan 2004 C. Lain-lain 1. Ibadah Umroh di Saudi Arabia 1997 2. Ibadah Haji di Saudi Arabia 2000 Penghargaan A. Penghargaan di Akademi Militer 1. Bintang Kepribadian "Kartika Tanggon Kosala" 1970 2. Bintang Intelek "Kartika Ati Tanggap" 1971 3. Bintang Kepribadian "Kartika Tanggon Kosala" 1971 4. Bintang Intelek "Kartika Ati Tanggap" 1972 5. Bintang Kepribadian "Kartika Tangon Kosala" 1972 6. Prestasi Tertinggi Gabungan Mental, Fisik dan Intelek "Tri Sakti Wiratama" 1973 7. Bintang "Adhi Makayasa", Lulusan Terbaik Akabri Tahun 1973 B. Penghargaan lain 1. Honorour Graduated IOAC, USA 1983 2. Lulusan Terbaik Seskoad Susreg XXVI(1988-1989) 1989 3. Kertas Karya Perorangan Terbaik Seskoad 1989 4. Dosen Terbaik Seskoad 1989 5. Tokoh Berbahasa Lisan Terbaik 2003 C. Tanda Kehormatan Militer 1. Wing Penerbang TNI-AU 1998 2. Wing Kapal Selam TNI-AL 1998 D. Tanda Kehormatan dan Bintang Jasa 1. Satya Lencana Kesetiaan VIII, XVI dan XXIV 2. Satya Lencana Seroja 1976 3. Satya Lencana Dwija Sista 1985 4. Satya Lencana Santi Dharm 1996 5. Satya Lencana PBB UNPF 1996 6. Satya Lencana PBB, UNTAES 1996 7. Bintang Kartika Eka Paksi Nararya 1998 8. Bintang Yudha Dharma Nararya 1998 9. Bintang Kartika Eka Paksi Pratama 1999 10. Bintang Yudha Dharma Pratama 1999 11. Bintang Dharma 1999 12. Bintang Maha Putera Utama 1999 Karya Tulis 1. "Perkembangan Militer Jepang dan Pengaruh Terhadap Situasi Politik dan Keamanan di Asia Tenggara", Seskoad 1989 2. "Profesionalisme Perwira ABRI, Masa kini dan Masa Depan", Seskoad 1990 3. "Indonesia In The Millenium: Promises and The Price of Reform", ceramah di Temasek Society, Singapura 1999 4. "Indonesia In The Next Decade: Political and Security Outlook", Presentasi di seminar Internasional JICA Jepang 1999 5. "Mengatasi krisis, menyelamatkan Reformasi", Puskap, Jakarta, (Kumpulan 18 Karya Tulis, sebagian besar telah diterbitkan di berbagai Media Massa). 1999 6. "Kepada Almamater", Akademi Militer, Magelang 2000 7. "Aceh perlu Keadilan, Kesejahteraan dan keamanan", kantor Menko Polkam 2001 8. "Developing Regional Security Cooperation: A Changing Paradigm", Keynote Speech Konferensi Internasional di Okinawa, Jepang 2001 9. "Selamatkan Negeri Kita dari Terorisme" "Save Our Country From Terrorism", Kementerian Koordinator Bidang Polkam 2002 10. "Perkuat & Pelihara Perdamaian", Kementerian Koordinator Bidang Polkam 2002 11. "Perkuat dan Pelihara Perdamaian", Polkam 2003 12. "Indonesia Ahead", presentasi di Forum US-Asean Business Council, Singapura 2003 13. "Keeping The Promise Of Reformasi", pidato di depan USINDO, Washington DC 2003 14. "Towards Sustainable Global Coalition Against Terrorism The Indonesian View", presentasi di Konferensi Counter Terrorisme, New York 2003 15. "Second Wave of Reform", presentasi di Universitas Melbourne, Australia 2003 16. Revitalisasi Ekonomi Indonesia : Bisnis, Politik dan Good Governance", Brighten Institute 2003 17. "Selamatkan Negeri Kita Dari Terorisme", Kementerian Polkam, Jakarta 2002 18. "Kebijakan Fiskal Indonesia : Dinamika Permasalahan dan Pilihan", IPB, Bogor 2003 19. "Operasi Terpadu Untuk Aceh", Harian Republika 2003 20. "Renungan Hari TNI", Harian Kompas 2003 21. "Timor Timur dan Masa Depan Indonesia", Harian Kompas 2003 22. "Menuju Negara Kebangsaan Modern : Wawasan Kebangsaan dan Indonesia Masa Depan ", Kementerian Polkam 2004 23. "Taman Kehidupan", kumpulan Puisi, Jakarta 2004

Jusuf Kalla

megawati
Jusuf Kalla

Jusuf Kalla lahir di Watampone, Sulawesi Selatan pada 15 Mei 1942 . Dia mendapat kesempatan menjabat menteri sebelum akhirnya tokoh yang berpenampilan bersahaja ini maju sebagai seorang kandidat calon wakil presiden 2004.

Peluang Kalla cukup terbuka menjadi calon presiden, terutama setelah Ketua Umum DPP Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan calon presiden dari Partai Golkar tidak harus ketua umumnya. Namun terbuka bagi semua kader Partai Golkar untuk diseleksi menjadi calon presiden. Segera gayung bersambut. Beberapa nama kemudian muncul ke permukaan. Salah satu nama yang paling mencuat saat itu adalah Muhammad Jusuf Kalla, kader Golkar yang tengah menjabat Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Kabinet Gotong-royong.

Bebepara pengamat dan kader Golkar pun menilai, pengusaha sukses dan berpenampilan simpatik, ini sangat berpeluang memenangkan persaingan calon presiden dari Partai Golkar. Meskipun, pria yang juga anggota Dewan Penasehat ISEI Pusat ini menolak sempat menolak membicarakan persolan tersebut.

Sebelum didaulat sebagai menteri pada pemerintahan Megawati, dia dipercaya memimpin Departemen Prindustrian dan Perdagangan. Kendati hanya enam bulan pada masa pemerintahan Gus Dur. Kalla bersama Meneg BUMN Laksamana Sukardi dipecat dengan alasan yang tidak jelas.

Awalnya alasan pemecatannya disebut karena keduanya tidak bisa bekerjasama dengan tim ekonomi lainnya. Kemudian dalam rapat tertutup dengan DPR, Gus Dur menyebut alasan pemberhentiannya karena KKN. Namun semua tuduhan itu dibantah Jusuf Kalla dan Laksamana Sukardi. Dan Gus Dur sendiri tak bisa membuktikannya.

Pemecatan kader Golkar dan kader PDIP ini diyakini banyak pihak sebagai kesalahan politik terbesar Gus Dur, yang secara langsung berpengaruh pada proses politik yang bermuara pada tergulingnya Gus Dur dari singgasana Presiden.

Selain kiprhnya di bilang politik, dia juga sukses meletakkan kerangka perdamaian di daerah konflik Poso dan Ambon. Melalui pertemuan Malino I, dia berhasil meredakan konflik di Poso. Kalla pun kemudian memprakarsai pertemuan Malino II.

Dalam pertemuan ini, dia bisa mengajak kelompok Islam dan Kristen yang bertikai di Ambon untuk menghentikan pertikaian.

Kalla Sebagai Penakluk Krisis Muhammad Jusuf Kalla memang dilahirkan untuk bergelut dengan dunia krisis, Hal ini dibuktikan dengan tangan dinginnya yang mampu menyingkirkan berbagai kesulitan dan menyelamatkan bisnis keluarganya.

Dan kepiawaiannya itu berulang pada usia bekepala enam, tangannya masih bertuah mengantarkan perdamaian di Poso dan Ambon.

Dengan merendah, ia mengatakan upayanya dalam perjanjian Malino adalah sebagian dari tugasnya sebagai seorang menteri, pembantu presiden, dan untuk mengatasi masalah konflik dan kesejahteraan rakyat.

Dia melihat konflik dan perselisihan akan menyebabkan kemiskinan, baik dalam bentuk materi ataupun non materi. Sehingga, kepada mereka yang bertikai, harus diberikan kesadaran untuk menghentikan konflik dengan cara damai bukan melalui perang.

Kendati ia yakin bahwa konflik di Maluku bukanlah konflik agama, tapi awalnya dipicu oleh persoalan ekonomi. Bahwa akhirnya tampak sentimen agamanya yang dominan, menurutnya, itu karena orang tidak menelisiknya dari awal.

Dalam menangani konflik Poso dan Ambon, kalla termasuk berani mempersalahkan kedua belah pihak. Ia tidak hanya memuji dan membujuk mereka yang bertikai. Bahkan, “saya marah kepada keduabelah pihak itu,” katanya tulus.

Mengenai keyakinannya bahwa konflik Ambon bukan dipicu oleh urusan agama melainkan urusan ekonomi, ia mengatakan, sebanyak 75 persen konflik di dunia ini gara-gara masalah ketidakadilan dan kemiskinan.

Itulah sebabnya sebagian besar konflik terjadi di negara-negara yang tingkat pendapatan per kapitanya rendah, seperti Malaysia, Filipina, India, atau Sri Lanka.

Mengenai bidang tugasnya sebagai Menko Kesra. Sesaat setelah dilantik 19 Juli 2001, Kalla mengatakan tujuan kita berbangsa dan bernegara ialah kesejahteraan rakyat (kesra). Akan tetapi, katanya, janganlah selalu memaknakan kesra itu dalam konteks bencana: gempa bumi, longsor, banjir dan gelombang pengungsian. Kesra yang dia maksudkan, jauh lebih luas dari itu, yakni membangun cita-cita berbangsa yang bermuara kepada kesejahteraan rakyat secara menyeluruh.

Dia juga menekankan masalah kebersihan aparat, di lingkungan kerja Menteri Koordinator Kesra. “Aparat yang korup, mengomersialkan jabatan, KKN, atau melakukan tindak kejahatan lainnya, tidak akan saya tolerir. Saya pun akan mengajak aparat menciptakan suasana kondusif, misalnya dengan meningkatkan solidaritas pada golongan ekonomi lemah. Solidaritas itu, misalnya, bisa berupa mengurangi kebutuhan sekunder dan tersier,” janji menteri yang berlatarbelakang pengusaha sukses ini.

Secara politik ia juga dikenal tidak hanya bisa berkomunikasi dengan teman-teman separtainya. Ia bisa diterima di berbagai kelompok kepentingan. Ia bukan politisi sektarian. Ia seorang pengusaha dan politisi negarawan.

Namun, ia pernah juga diisukan aktip dalam diskusi pembentukan kaukus Islam. “Ini perlu diluruskan. Pertemuan itu bukanlah kaukus. Kami cuma berdiskusi agar tokoh-tokoh Islam dapat memahami berbagai masalah secara fair dan mendalam. Pers yang sibuk sendiri, menafsirkan terlalu jauh, sama dengan isu darurat militer di Ambon. Padahal, kami tak merasa membicarakan itu,” kata tokoh berlatarbelakang pengurus masjid, HMI, KAHMI dan ICMI ini.

Ia memang dikenal sebagai seorang anak bangsa, penganut agama Islam, yang berjiwa kebangsaan. Itulah sebabnya ia bisa dengan berani berbicara dengan kelompok-kelompok bertikai di Poso dan Ambon. Ia tidak berpihak kepada salah satu kelompok. Keikhlasan dan kejujurannya sudah dikenal oleh masyarakat setempat. Ia orang yang biasa menghargai orang lain, termasuk orang yang berbeda pandangan dan keyakinan dengannya.

Dari kecil ia memang sudah diasuh orang tuanya untuk hidup jujur dan menghargai orang lain. “Prinsip yang ditanamkan oleh orangtua saya sebenarnya sangat sederhana, yaitu menjadi orang yang bekerja sebaik-baiknya (bekerja keras), jujur dan menghormati orang lain. Salah satu dari sikap jujur itu adalah tidak menjadi orang yang melupakan janji atau mencederai janji.

Ayahnya, H Kalla, seorang pengusaha. Usaha yang dirintis orang tuanya ini kemudian berkembang di tangan generasi keduanya yang dinakhodai Jusuf Kalla. Lulusan S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanudin Makasar, 1967, ini dari sejak usia muda memang sudah sering diikutsertakan dalam usaha, membantu orangtua. Sehingga ia dapat mengerti persoalan dalam dunia usaha.

Dalam dunia usaha, ia juga telah dididik untuk menjadi orang yang ulet, jujur, memperhatikan langganan, mempunyai visi ke depan dalam menjalankan usaha bersama karyawan-karyawan yang lain. Itulah yang mengantarkannya mampu mengendalikan sejumlah perusahaan di antaranya sebagai Direktur Utama NV. Hadji Kalla, PT Bumi Karsa, PT. Bumi Sarana Utama, PT. Kalla Inti Karsa dan Komisaris Utama PT. Bukaka Singtel International dan PT. Bukaka Teknik Utama sampai tahun 2001 sebelum ia menjadi menteri

Biodata Nama Lengkap : Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla Tempat dan Tanggal Lahir : Watampone, 15 Mei 1942 Agama : Islam Pendidikan : - Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanudin Makasar, 1967 - The European Institute of Business Administration Fountainebleu, Prancis (1977) Karir Agustus 2001 - 2004 : Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat 1999 - 2000 : Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI 1968 - 2001 : Direktur Utama NV. Hadji Kalla 1969 - 2001 : Direktur Utama PT. Bumi Karsa 1988 - 2001 : Komisaris Utama PT. Bukaka Teknik Utama 1988 - 2001 : Direktur Utama PT. Bumi Sarana Utama 1993 - 2001 : Direktur Utama PT. Kalla Inti Karsa 1995 - 2001 : Komisaris Utama PT. Bukaka Singtel International



Artikel Terkait:
English Indonesia English English Arabic Arabic
" Maju Tak gentar Membela Yang Benar "