JAKARTA - THAICOM, operator sistem satelit broadband IPSTAR meresmikan gateway ke 15 di Jakarta. Dengan persemian gateway ini, layanan satelit broadband IPSTAR kini hadir di Indonesia. Satelit broadband IPSTAR ini diklaim memiliki kapasitas untuk menyediakan hingga 3,4 Gbps. Jika dihitung-hitung, kapasitas ini akan setara dengan sekira 350.000 pelanggan broadband di Indonesia. Dalam penyediaan layanannya, perusahaan asal Thailand ini menggandeng INFRACOM, penyedia solusi total untuk membangun gateway operator dan penyedia layanan pertama IPSTAR untuk Indonesia. "Kami sangat optimis bahwa layanan broadband IPSTAR akan sukses di Indonesia. Karena Indonesia memiliki potensi ekonomi yang besar sekaligus menjadi potensi terbesar di kawasan ASEAN. Dengan demikian Indonesia sangat ideal untuk layanan berbasis satelit seperti IPSTAR," kata Arak Chonlatanon, CEO THAICOM Public Company pada acara peluncuran layanan IPSTAR di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta (10/6/2009). Dikatakan oleh Arak, layanan ini membidik pasaran di kalangan korporat terutama usaha kecil menengah, namun mereka pun menawarkannya pada masyarakat non bisnis. Paket yang diluncurkan THAICOM adalah paket ritel layanan broadband berkapasitas 1Mbps dengan harga mulai USD 49 per bulan. Namun biaya itu belum termasuk biaya terminal pengguna dan instalasi. Senada dengan Arak, Atmadji W. Soewito, CEO PT Infracom Telesarana optimis atas kerjasama ini dan mengatakan bahwa pihaknya sangat senang bisa bergandengan dengan THAICOM. "Kami percaya peluncuran layanan IPSTAR di Indonesia menandai sebuah era akses internet broadband yang harganya lebih terjangkau dengan memanfaatkan satelit," kata Atmadji. "Layanan ini pun dapat diandalkan sebagai penetrasi internet yang cepat ke setiap pelosok negeri, karena bisa mengcover daerah pelosok sekallipun yang belum tercover oleh layanan ini. Dengan demikian kami ingin berkontribusi dalam mengatasi permasalahan kesenjangan digital di Indonesia," terangnya. IPSTAR sampai saat ini telah menyediakan layanan satelit broadband yang mencakup 12 negara dengan 15 gateway yang telah mencakup negara-negara Asia, Australia dan New Zealand.� (srn)
Artikel Terkait: