Artikel Terkait:
Sunday, September 28, 2008
Semalam Puncak Eksodus Pemudik
Mabes Polri Pantau Jalur Pantai Utara dari Udara
INDRAMAYU-Gelombang arus mudik Lebaran mulai mencapai puncaknya pada Jumat malam (26/9). Diperkirakan, eksodus pemudik dari Ibu Kota Jakarta dan sekitarnya, akan terus mengalir hingga Sabtu dan Minggu nanti. Pantauan Radar sejak pagi hingga sekitar pukul 23.00, hampir semua ruas jalan di sepanjang jalur pantura Indramayu dipadati kendaraan berbagai jenis. Membeludaknya arus mudik, serta masih beroperasinya truk dan angkutan bersumbu lebar, mengakibatkan arus lalu lintas dari atah Jakarta tersendat. Khusus kendaraan roda dua (R2), pada H-5 kemarin melonjak tajam dibanding sehari sebelumnya. Konvoi ratusan kendaraan R2 yang digalang oleh perkumpulan pemudik bermotor, mulai memadati sepanjang ruas jalan pantura.
Salah satunya yang digalang produsen sepeda motor Honda dengan menggelar konvoi Mudik Bareng Honda. Menurut keterangan, jumlah peserta konvoi mencapai 2.500 orang. Mereka terbagi menjadi beberapa kelompok. Masing-masing kelompok berjumlah 500-800 anggota.
Sempat terjadi insiden kecil ketika rombongan memasuki jalan raya Kandanghaur sekitar pukul 09.30 pagi. Karena posisi kendaraan saling berdempetan, tepat di depan Ponpes Darussalam Eretan Kulon, dua orang anggota konvoi terlibat tabrak belakang. Beruntung, peristiwa itu tidak menyebabkan tabrakan beruntun antar sesama peserta.
Dua pemudik, yakni Mucharom (40) warga Jalan Inpeksi Kali Sunter Jateng, dan Untung (22) asal Desa Kayu Ringin Jaya, Bekasi Selatan, langsung dievakuasi ke Rumkit Bhayangkara Losarang karena menderita luka cukup parah. Selain karena kepadatan arus kendaraan, masih banyak pemudik yang tanpa sadar sedang menjemput bahaya dengan berboncengan hingga 3-4 orang, disertai membawa anak-anak di depan, tengah serta barang-barang yang diletakkan di bagian belakang yang terlihat merepotkan.
Tidak ada yang bisa dilakukan oleh para petugas kepolisian yang tengah mengamankan arus mudik, selain geleng-geleng kepala. Apalagi, jumlah pemudik yang membawa muatan melebihi kapasitas cukup banyak. Di jalan raya Kandanghaur, tersendatnya arus lalu lintas, dipicu adanya aktivitas pasar tumpah di Desa Eretan Wetan yang digelar sejak pagi. Kendaraan harus berjalan merayap karena arus lalu lintas di tempat itu cukup padat. Di kawasan itu, pengendara terpaksa mengurangi kecepatannya lantaran banyak lalu lalang warga serta kondisi jalan yang menikung.
Puluhan personil Polres Indramayu terlihat sibuk mengatur lalu lintas di jalur rawan macet dan kecelakaan tersebut. Alhasil, menjelang siang situasi arus lalu lintas berjalan lancar. Karena jalur pantura Indramayu termasuk titik lelah, banyak pemudik istirahat sembari melaksanakan salat Jumat.
Ketersedatan kembali terjadi saat bubaran salat Jumat. Di beberapa ruas jalan yang terdapat masjid, arus kendaraan merayap lantaran banyak warga yang menyeberang jalan dari masjid pulang kerumahnya masing-masing. Meski demikian, secara umum arus lalu lintas berjalan cukup lancar.
Sekitar pukul 13.15, terjadi kecelakaan lalu lintas di Jalan Desa/Kecamatan Lohbener. Rawang, tukang becak yang sedang melaju dari arah Cirebon ditabrak bus Damri Nopol R 1516 DA yang dikemudikan Teguh Prayitno. Akibatnya, Rawang tewas di tempat, sedangkan becaknya hancur berkeping-keping.
PANTAU LEWAT DARAT DAN UDARA
Pemantauan arus mudik pada H-5 kemarin, dilakukan oleh Wakababinkam Mabes Polri, Irjen Anang Yuwono. Bersama rombongan dari Polda Jabar, Polwil Cirebon, Polres Indramayu serta lembaga terkait, dengan menempuh jalan darat untuk melihat langsung situasi arus lalu lintas di sepanjang jalur pantura Indramayu.
Belasan mobil rombongan datang arah Jakarta itu dengan pengawalan ketat sekitar pukul 10.30. Rombongan sempat mampir di Pos Aju Eretan, kemudian siaggah di salah satu masjid Al Ikhlas Kandanghaur untuk melaksanakan salat Jumat. Selanjutnya, sekitar puul 12.45, rombongan kembali melanjutkan perjalan ke arah timur dengan tujuan Losari.
Selain jalan darat, pemantauan arus lalu lintas juga dilakukan lewat udara. Sebuah helikopter jenis Enstrom milik Polda Jabar disiagakan selama operasi Ketupat Lodaya 2008. “Fungsinya untuk memantau kondisi arus lalu lintas selama musim mudik Lebaran. Tahun lalu juga disiagakan,” terang Kapolres Indramayu AKBP Drs Syamsudin Djaniebsaat berada di Pos Aju Eretan.
Pemantauan lewat udara itu, nantinya akan mempermudah pihak kepolisian dalam mendeteksi simpul-simpul kemacetan, untuk selanjutnya segera diantisipasi. (kho)
Artikel Terkait:
Artikel Terkait:
