Sunday, September 28, 2008

Kompi Inventarisir Kerugian

Sudah Ribuan Ton Crude Oil Didapat INDRAMAYU–Pencemaran yang terjadi di pesisir Indramayu akibat kebocoran di SBM 150 Balongan dari kapal Arendal, kini sudah memasuki hari ke-12. Meskipun demikian, sampai saat ini pembersihan ceceran crude oil (minyak mentah) belum juga selesai. Bahkan, data yang diperoleh Radar dari Koalisi Masyarakat Pesisir Indramayu (Kompi), saat ini sudah terkumpul ribuan ton crude oil hasil penyisiran warga. Semuanya dimasukkan ke dalam 60 ribu kantung plastik, dimana masing-masing berisi sekitar 3 kilogram. Belum lagi ditambah yang terkumpul dalam drum sebanyak lebih dari 24 buah. “Sampai saat ini warga masih terus melakukan pembersihan crude oil di pesisir Balongan, Tegalurung, Singaraja, Singajaya, Tambak, dan Karangsong,” kata Ranadi, salah seorang pengurus Kompi, Jumat (26/9). Sementara Ketua Umum Kompi, H Juhadi Muhammad mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih terus melakukan inventarisir terhadap dampak dari pencemaran ini. Hal ini terus dilakukan agar masyarakat yang merasakan dampak langsung dari pencemaran tersebut bisa mendapatkan perhatian maupun ganti rugi yang setimpal. “Kami berharap setelah kerugian diinventarisir, pihak Pertamina mau bertanggung jawab. Jangan sampai masyarakat marah karena mereka yang merasakan dampak langsung dari kejadian ini,” tandasnya. Juhadi menambahkan, kasus pencemaran di pesisir Indramayu memang sudah sering terjadi. Menurutnya kejadian seperti ini sangatlah disayangkan. Sebab perusahaan sekaliber Pertamina mestinya sudah memiliki pengamanan yang cukup, guna mencegah kemungkinan terjadinya pencemaran seperti ini. Hingga kemarin, ratusan warga masih melakukan pembersihan ceceran crude oil di sepanjang pantai. Menurut Juhadi, lebih dari 500 orang diterjunkan setiap hari untuk melakukan pembersihan. (oet)

Artikel Terkait:
English Indonesia English English Arabic Arabic
" Maju Tak gentar Membela Yang Benar "