Presiden SBY berbincang dengan Presiden Bush saat sesi foto di Departemen Pertahanan Peru, Lima, Sabtu (23/11) siang waktu setempat. (foto: anung/presidensby.indo)
Lima: KTT APEC kali ini menjadi ajang terakhir Presiden Amerika George W.Bush. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan pemimpin APEC lainnya, dengan caranya masing-masing, mengucapkan selamat pisah kepada Bush. Di mata SBY, meski sering berbeda pendapat, Bush itu pendengar yang baik.
”Delapan tahun hadir dalam KTT APEC, banyak teman, baik langsung atau tidak langsung, formal atau tidak formal, memberi ucapan selamat pisah (farewell) kepada Bush dengan komentarnya masing-masing,” kata Presiden SBY kepada wartawan Indonesia yang mengikuti konferensi pers di Hotel Melia Lima, Peru, Sabtu (23/11) malam.
SBY menilai hubungannya selama ini dengan Bush menarik. ”Kita dengan Bush ini menjadi contoh dialogue amomng civilization,” SBY bercerita. Seringkali pandangan Indonesia berbeda dengan Bush. Tapi ia mau mendengar dan berbagi (sharing). “That’s fine,” kata SBY.
Bukan hanya SBY yang seringkali berbeda pandangan dengan Bush dalam acara-acara summit. Para pemimpin APEC lainnya juga sering mengalami hal sama. ”Begitulah interaksi antara kita, karena masing-masing membawa kepentingan nasionalnya dan cara pandang mereka,” ujar Presiden SBY.
Lalu, bagaimana SBY melihat sosok Bush? ”Dia itu kan dikenal sangat praktis dan pragmatis. Kadang-kadang dalam KTT ia hanya bicara sepatah dua patah kalimat. Selebihnya ia mendengarkan saja,” kata SBY. (osa/har)
Artikel Terkait: